PERTAMA MEREKA AKAN MENGABAIKANMU, KEDUA MEREKA AKAN MENERTAWAKANMU, KETIGA MEREKA AKAN MELAWANMU, SELANJUTNYA KAMU AKAN MENANG
Sabtu, 11 Februari 2012
Surat Untuk Calon Ibu Mertua ku
Surat Untuk Calon Ibu Mertua
ku…….
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Sebelum saya terus menggores kata dalam tulisan ini.. ...
ijinkan lah saya memperkenalkan diri terlebih dahulu duhai calon
ibu mertuaku…..
Perkenalkanlah saya adalah wanita biasa dengan
kepribadian yang teramat biasa dan dari kalangan keluarga yang
biasa saja…
Saya bukanlah Khadijah ra, Seorang wanita
yang luar biasa dalam Sejarah wanita islam…dan teramat Mulia
Saya bukanlah Aisyah ra, Seorang yang utama dalam ketakwaannya…..
Bukan pula Fatimah Az Zahra yang sangat utama dalam Ketabahannya……..
Tidak pula seperti Zulaikha yang teramat sangat cantiknya……….
Apalagi al Khansa yang sangat pandai mendidik mujahid – mujahid
kecilnya…….
Tapi..Seperti yang saya katakan.,saya hanya
wanita biasa,… Dengan ketakwaan yang biasa…. Ketabahan yang
tak seberapa….. Dan kecantikkan saya pun tak pantas di
perhitungkan….
Namun ibu,…. Saya adalah wanita akhir
zaman,…. Yang punya cita – cita, menjadi wanita Sholehah… Yang
akan berusaha mengabdi pada calon Suamiku dan juga padamu…..Calon
Ibu mertuaku…. Saya bukanlah musuh mu yang hendak merebut perhatian
dan kasih sayang anakmu…. Tapi saya akan menjadi rekan mu untuk
memberikan kasih sayang pada anak mu.. Dan kelak pada mujahid –
mujahida ku, calon cucu mu duhai ibu…..
Engkau tak perlu
khawatir ibu,… Saya tak akan memonopoli perhatian anak mu…
Justru saya akan menjadikannya lebih taat padamu…. Karena akan saya
katakan padanya bahwa…. engkau lah yang utama patut mendapat
perhatiannya lalu saya…
Saya pun tak akan marah jika engkau
membantu mengatur rumah tangga ku.. Karena sebagai wanita yang baru
menikah patutlah saya belajar darimu yang berlimbah pengalaman….
Dan engkau yang lebih tau keinginan anakmu…..
Duhai, Calon ibu
mertuaku…. Saya harap kita bisa menjadi rekan yang baik…
Karena pernikahan adalah membuka tabir rahasia antara aku dan anakmu…
Butuh banyak kesabaran untuk menghadapi banyaknya kejutan – kejutan
dari perbedaan antara kami….
Saya berharap engkau dapat
menjadi penasehat jika ku sedang dalam ke alpaan… Menjadi pendegar
yang setia saat saya ingin berbagi….
Karena sekali lagi saya
bukanlah siti hajar yang sabar dalam penderitaan….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar