nama : ASRIE ISNIA KARINA
NIM : 081114084
1. Apakah pengaruh transpirasi pada peresapan air oleh akar?
NIM : 081114084
1. Apakah pengaruh transpirasi pada peresapan air oleh akar?
Sebagian besar tumbuhan darat sangat boros dalam
pemakaian air. Air yang diserap oleh akar sebagian besar disimpan dalam
tumbuhan atau digunakan dalam berbagai proses metabolisme, tetapi hilang ke
udara melalui evaporasi. Proses evaporasi dari tumbuhan inilah yang
disebut transpirasi. Jadi proses ini memerlukan pengangkutan air dari akar.
Semakin cepat laju transpirasi maka laju pengangkutan air semakin cepat
pula sehingga kegiatan peresapan air oleh akar akan meningkat. Penyerapan air
dari dalam tanah ke bagian atas tumbuhan memiliki arti bahwa tumbuhan tersebut
harus melawan gravitasi bumi. Akan tetapi, tumbuhan berhasil melawannya karena
menggunakan tekanan akar, tenaga kapilari, dan juga tarikan dari proses
transpirasi. Dalam proses ini ketika air menguap dari sel mesofil maka
cairan dalam mesofil akan semakin jenuh. Sel-sel ini akan menarik air melalui
osmosis dari sel-sel yang berada lebih dalam di daun. Oleh karena itu air
kemudian dapat terus dibawa dari akar ke daun melawan gravitasi sehingga proses
ini terus menerus berlanjut.
2. Bagaimana cara kita membuktikan bahwa lalu
lintas dalam pembuluh kayu (xylem) itu tidak satu jurusan saja?
Fungsi dari xilem yang utama adalah untuk
mengangkut air dan mineral-mineral dari dalam tanah melalui akar menuju ke
batang dan daun. Xylem sebenarnya berbentuk kolom-kolom panjang yang bagian
tengahnya kosong. Bagian tengah kolom ini merupakan bagian yang berkelanjutan
dan tidak pernah putus walaupun tanaman itu memiliki banyak cabang. Bagian
tengah kolom tersebut berfungsi mengangkut air dan juga mineral dari akar ke
arah batang dan daun.
3. Bagaimana teori kohesi mendukung transport air
dalam tanaman? Dan bagaimana hubungannya dengan transpirasi?
Terdapat tiga
unsur dasar dalam teori kohesi yaitu daya penggerak, hidrasi, dan kohesi air.
Kohesi yaitu daya tarik menarik antar molekul sejenis. Dalam lingkungan khusus
tersebut daya kohesi pada tumbuhan demikian tinggi sehingga bila air ditarik
oleh osmosis dan terjadi penguapan di titik tertentu di dinding sel pada puncak
pohon tinggi, maka tarikan tersebut berlanjut di sepanjang jalur ke bawah,
melalui batang dan akar sampai ke tanah. Kolom air dalam pipa tegak berukuran
besar biasanya mudah berongga. Peronggaan ini disebut embolisme yang bisa
menghambat aliran air dalam kolom itu, dapat menyebabkan kematian tajuk dan
cabang. Laju transpirasi dipengaruhi oleh faktor, bermacam-macam tenaga
penggerak dan daya kohesi, maka dalam tubuh tumbuhan terbentuk aliran air atau
benang air yang tak terputus.
4. Mengapa transpirasi melalui kutikula lebih
sedikit dibandingkan dengan stomata? Bagaimana cara membuktikannya?
- Transpirasi Kutikula
Pada proses ini air yang keluar hanya sedikit dibanding dengan transpirasi
melalui stomata. Pada kutikula terdapat lapisan lilin yang tebal dan tidak
tembus air. Lapisan ini berperan sebagai proteksi agar tidak terjadi penguapan
air yang berlebihan pada tumbuhan.
- Transpirasi Stomata
Pada proses ini transpirasi berjalan lancar akibat
stomata yang biasa membuka dan menutup. Aktivitas stomata inilah yang
mempengaruhi laju transpirasi dan jumlah air yang keluar lebih banyak dibanding
pada transpirasi kutikula.
5. Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
proses transpirasi?
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transpirasi
sebagai berikut:
- Faktor dalam :
Jumlah(frekuensi) dan letak stomata, apabila jumlah
stomata semakin banyak, maka jumlah air yang menguap dari proses transpirasi
akan semakin banyak.
Struktur anatomi daun memungkinkan penurunan jumlah
difusi.
Tebal tipisnya kutikula dan epidermis daun.
Potensial osmotik daun, jika semakin besar
potensialnya maka laju transpirasi semakin cepat.
- Faktor Luar :
Kelembapan udara, apabila kondisi udara di luar
lebih lembab maka transpirasi bisa terhambat, sebaliknya jika kondisi udara
kering maka akan memperlancar transpirasi.
Temperatur/suhu, kenaikan suhu akan menambah
tekanan uap di dalam maupun di luar daun. Udara hangat membawa lebih banyak air
daripada udara dingin. Oleh karena itu pada saat panas, volume udara akan
memberikan sedikit uap air dengan kelembapan relatif yang lebih rendah daripada
saat dingin. Untuk alasan ini, tumbuhan cenderung kehilangan air lebih cepat
pada udara hangat. Udara di luar daun tidak terbatas sehingga tekanan uap tidak
akan setinggi tekanan yang di dalam daun. Akibatnya, uap air akan mudah
berdifusi dari dalam daun ke udara bebas. Jadi semakin tinggi suhu maka laju
transpirasi semakin cepat.
Angin, adalah udara yang bergerak. Angin yang
bergerak cepat akan meningkatkan laju transpirasi.
Intensitas cahaya, berpengaruh terhadap membuka dan
menutupnya stomata. Di siang hari stomata akan membuka karena banyaknya
intensitas cahaya yang diterima daun, akan tetapi di malam hari stomata
menutup.
Ketersediaan air, jika kandungan air tanah menurun
maka akan memperlambat gerakan air menuju akar. Maka transpirasi akan
terhambat.
Tekanan di atmosfer, jika tekanan di atmosfer
berkurang maka akan memperlancar proses transpirasi.
6. Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
proses gutasi? Dan apakah perbedaan gutasi dan transpirasi?
Faktor yang menyebabkan gutasi pada tumbuhan antara
lain adalah:
Penyerapan air oleh akar secara terus-menerus atau
akar mengalami tekanan positif . Semakin banyak air yang diserap oleh
akar, semakin besar kemungkinan tumbuhan dalam melakukan gutasi. Semakin rendah
laju penyerapan air oleh akar, maka proses gutasi pada tumbuhan sangat mungkin
tidak akan terjadi. Karena itu tumbuhan yang paling banyak mengalami gutasi
adalah tumbuhan yang hidup di air.
Laju tranpirasi yang rendah. Tumbuhan yang memiliki
laju transpirasi rendah akan mengalami gutasi. Hal ini disebabkan karena
sel-sel pada jaringan telah kelebihan air disebabkan penyerapan akar yang
terus-menerus. Sehingga jika laju transpirasi rendah maka air keluar lewat
proses gutasi.
Kelembaban udara yang tinggi. Sel-sel jaringan
tumbuhan akan kelebihan air akibat kelembaban udara yang tinggi. Sehingga
sel-sel kaya akan air dan harus dikeluarkan agar tidak terjadi plasmolisis sel.
Gutasi adalah pengeluaran air dalam bentuk
tetes-tetes air melalui celah-celah tepi atau ujung tulang tepi daun (berupa
pengembunan), terjadi di malam hari menjelang pagi hari saat dingin, melalui
emisarium/ gutatoda/ hidatoda (tepi daun). Gutasi terjadi saat kondisi tanah
sesuai sehingga penyerapan air tinggi namun laju penguapan rendah maupun
ketika penguapan air sulit terjadi karena tingginya kelembaban udara. Sedangkan
transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan
hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang
kutikula, dan lentisel.