WELCOME to BUMBLEBEES

PERTAMA MEREKA AKAN MENGABAIKANMU, KEDUA MEREKA AKAN MENERTAWAKANMU, KETIGA MEREKA AKAN MELAWANMU, SELANJUTNYA KAMU AKAN MENANG

Jumat, 27 Maret 2015

Transpirasi (tugas fisiologi tumbuhan)

nama : ASRIE ISNIA KARINA
NIM  : 081114084

1. Apakah pengaruh transpirasi pada peresapan air oleh akar?
Sebagian besar tumbuhan darat sangat boros dalam pemakaian air. Air yang diserap oleh akar sebagian besar disimpan dalam tumbuhan atau digunakan dalam berbagai proses metabolisme, tetapi hilang ke udara  melalui evaporasi.  Proses evaporasi dari tumbuhan inilah yang disebut transpirasi. Jadi proses ini memerlukan pengangkutan air dari akar. Semakin cepat laju transpirasi maka laju pengangkutan air  semakin cepat pula sehingga kegiatan peresapan air oleh akar akan meningkat. Penyerapan air dari dalam tanah ke bagian atas tumbuhan memiliki arti bahwa tumbuhan tersebut harus melawan gravitasi bumi. Akan tetapi, tumbuhan berhasil melawannya karena menggunakan tekanan akar, tenaga kapilari, dan juga tarikan dari proses transpirasi. Dalam proses ini  ketika air menguap dari sel mesofil maka cairan dalam mesofil akan semakin jenuh. Sel-sel ini akan menarik air melalui osmosis dari sel-sel yang berada lebih dalam di daun. Oleh karena itu air kemudian dapat terus dibawa dari akar ke daun melawan gravitasi sehingga proses ini terus menerus berlanjut.

2. Bagaimana cara kita membuktikan bahwa lalu lintas dalam pembuluh kayu (xylem) itu tidak satu jurusan saja?
Fungsi dari xilem yang utama adalah untuk mengangkut air dan mineral-mineral dari dalam tanah melalui akar menuju ke batang dan daun. Xylem sebenarnya berbentuk kolom-kolom panjang yang bagian tengahnya kosong. Bagian tengah kolom ini merupakan bagian yang berkelanjutan dan tidak pernah putus walaupun tanaman itu memiliki banyak cabang. Bagian tengah kolom tersebut berfungsi mengangkut air dan juga mineral dari akar ke arah batang dan daun.

3. Bagaimana teori kohesi mendukung transport air dalam tanaman? Dan bagaimana hubungannya dengan transpirasi?
Terdapat tiga unsur dasar dalam teori kohesi yaitu daya penggerak, hidrasi, dan kohesi air. Kohesi yaitu daya tarik menarik antar molekul sejenis. Dalam lingkungan khusus tersebut daya kohesi pada tumbuhan demikian tinggi sehingga bila air ditarik oleh osmosis dan terjadi penguapan di titik tertentu di dinding sel pada puncak pohon tinggi, maka tarikan tersebut berlanjut di sepanjang jalur ke bawah, melalui batang dan akar sampai ke tanah. Kolom air dalam pipa tegak berukuran besar biasanya mudah berongga. Peronggaan ini disebut embolisme yang bisa menghambat aliran air dalam kolom itu, dapat menyebabkan kematian tajuk dan cabang. Laju transpirasi dipengaruhi oleh faktor, bermacam-macam tenaga penggerak dan daya kohesi, maka dalam tubuh tumbuhan terbentuk aliran air atau benang air yang tak terputus.

4. Mengapa transpirasi melalui kutikula lebih sedikit dibandingkan dengan stomata? Bagaimana cara membuktikannya?
- Transpirasi Kutikula
Pada proses ini air yang keluar hanya sedikit dibanding dengan transpirasi melalui stomata. Pada kutikula terdapat lapisan lilin yang tebal dan tidak tembus air. Lapisan ini berperan sebagai proteksi agar tidak terjadi penguapan air yang berlebihan pada tumbuhan.
-  Transpirasi Stomata
Pada proses ini transpirasi berjalan lancar akibat stomata yang biasa membuka dan menutup. Aktivitas stomata inilah yang mempengaruhi laju transpirasi dan jumlah air yang keluar lebih banyak dibanding pada transpirasi kutikula.

5. Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses transpirasi?
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transpirasi sebagai berikut:
- Faktor dalam :
Jumlah(frekuensi) dan letak stomata, apabila jumlah stomata semakin banyak, maka jumlah air yang menguap dari proses transpirasi akan semakin banyak.
Struktur anatomi daun memungkinkan penurunan jumlah difusi.
Tebal tipisnya kutikula dan epidermis daun.
Potensial osmotik daun, jika semakin besar potensialnya maka laju transpirasi semakin cepat.

- Faktor Luar :
Kelembapan udara, apabila kondisi udara di luar lebih lembab maka transpirasi bisa terhambat, sebaliknya jika kondisi udara kering maka akan memperlancar transpirasi.
Temperatur/suhu, kenaikan suhu akan menambah tekanan uap di dalam maupun di luar daun. Udara hangat membawa lebih banyak air daripada udara dingin. Oleh karena itu pada saat panas, volume udara akan memberikan sedikit uap air dengan kelembapan relatif yang lebih rendah daripada saat dingin. Untuk alasan ini, tumbuhan cenderung kehilangan air lebih cepat pada udara hangat. Udara di luar daun tidak terbatas sehingga tekanan uap tidak akan setinggi tekanan yang di dalam daun. Akibatnya, uap air akan mudah berdifusi dari dalam daun ke udara bebas. Jadi semakin tinggi suhu maka laju transpirasi semakin cepat.
Angin, adalah udara yang bergerak. Angin yang bergerak cepat akan meningkatkan laju transpirasi.
Intensitas cahaya, berpengaruh terhadap membuka dan menutupnya stomata. Di siang hari stomata akan membuka karena banyaknya intensitas cahaya yang diterima daun, akan tetapi di malam hari stomata menutup.
Ketersediaan air, jika kandungan air tanah menurun maka akan memperlambat gerakan air menuju akar. Maka transpirasi akan terhambat.
Tekanan di atmosfer, jika tekanan di atmosfer berkurang maka akan memperlancar proses transpirasi.

6. Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses gutasi? Dan apakah perbedaan gutasi dan transpirasi?
Faktor yang menyebabkan gutasi pada tumbuhan antara lain adalah:
Penyerapan air oleh akar secara terus-menerus atau akar mengalami tekanan positif . Semakin banyak air yang diserap oleh akar, semakin besar kemungkinan tumbuhan dalam melakukan gutasi. Semakin rendah laju penyerapan air oleh akar, maka proses gutasi pada tumbuhan sangat mungkin tidak akan terjadi. Karena itu tumbuhan yang paling banyak mengalami gutasi adalah tumbuhan yang hidup di air.
Laju tranpirasi yang rendah. Tumbuhan yang memiliki laju transpirasi rendah akan mengalami gutasi. Hal ini disebabkan karena sel-sel pada jaringan telah kelebihan air disebabkan penyerapan akar yang terus-menerus. Sehingga jika laju transpirasi rendah maka air keluar lewat proses gutasi.
Kelembaban udara yang tinggi. Sel-sel jaringan tumbuhan akan kelebihan air akibat kelembaban udara yang tinggi. Sehingga sel-sel kaya akan air dan harus dikeluarkan agar tidak terjadi plasmolisis sel.

Gutasi adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah tepi atau ujung tulang tepi daun (berupa pengembunan), terjadi di malam hari menjelang pagi hari saat dingin, melalui emisarium/ gutatoda/ hidatoda (tepi daun). Gutasi terjadi saat kondisi tanah sesuai sehingga penyerapan air tinggi namun laju penguapan rendah maupun ketika penguapan air sulit terjadi karena tingginya kelembaban udara. Sedangkan transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel.


1 komentar: